Lembaga Acheh Future Apresiasi Program Kerja Bupati Ayah Wa
![]() |
| Razali Yusuf |
Aceh Utara — Program kerja Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil, yang akrab disapa Ayah Wa dan wakil Bupati Tarmizi Panyang mendapat apresiasi tinggi dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) Acheh Future.
Acheh Future menyoroti fokus kepemimpinan Ayah Wa dalam mengedepankan kepentingan agama dan merangkul ulama sebagai salah satu program terbaik yang telah dijalankan di kabupaten tersebut.
Ketua Acheh Future, Razali Yusuf, secara spesifik memuji langkah-langkah nyata yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara di bawah kepemimpinan Ayah Wa.
"Salah satu program kerja terbaik beliau adalah mengedepankan kepentingan agama sebagai prioritas utama. Ini terlihat jelas dari berbagai kebijakan yang dikeluarkan," ujar Razali Yusuf dalam keterangan persnya pada hari Minggu (2/11).
Razali Yusuf juga menambahkan bahwa komitmen ini menciptakan suasana religius yang kondusif di tengah masyarakat.
Lebih lanjut, Razali mencontohkan beberapa implementasi program yang dinilai berhasil.
Di antaranya adalah inisiatif mengadakan muzakarah ulama secara rutin di pusat pemerintahan kabupaten, yang dinilai menjadi wadah penting untuk menyelaraskan kebijakan daerah dengan nilai-nilai syariat.
Selain itu, perhatian merata terhadap kesejahteraan para guru dayah dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) juga menjadi poin krusial yang diangkat.
"Perhatian ini sangat penting untuk menjamin keberlangsungan pendidikan agama dan juga meningkatkan kesejahteraan para pendidik yang merupakan tiang utama pendidikan karakter di Aceh," tegasnya.
Melihat keberhasilan program pro-agama di Aceh Utara, Razali Yusuf berharap kabupaten lain dapat mengambil contoh positif. Ia secara khusus menyarankan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Timur untuk segera melakukan studi banding ke Aceh Utara guna meniru dan mengadaptasi model program yang dinilai sukses tersebut.
"Kabupaten lain, seperti Aceh Timur, dalam hal ini perlu melakukan studi banding ke Aceh Utara. Ini adalah best practice dalam mengelola pemerintahan yang sejalan dengan nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal Aceh," tutupnya.[]
